Halaman: 5
Sebagai orang tua, salah satu tantangan paling umum saat anak memasuki usia sekolah adalah menghadapi kebiasaan pilih-pilih makanan. Mulai dari menolak sayur, hanya mau makan yang digoreng, sampai bekal yang dibawa pulang masih utuh itu pasti bisa bikin kita cemas dan bingung harus mulai dari mana. Tapi, percaya atau tidak, perubahan bisa dimulai dari hal sederhana: bekal yang disiapkan dari rumah.
Siapa yang pernah ngalamin pas lagi enak-enak makan, tiba-tiba perut mual, muntah-muntah, lalu bolak-balik ke toilet? Nah bisa jadi kamu lagi kena muntaber â?? istilah sehari-hari untuk kombinasi muntah dan diare yang datang tiba-tiba dan bikin tubuh drop seketika. Biasanya, reaksi pertama kita adalah buru-buru minum obat kimia. Tapi tahu nggak sih, banyak banget bahan alami yang bisa bantu redain gejala muntaber secara aman dan minim efek samping?
Kamu pernah lihat anak tiba-tiba rewel, susah fokus, atau moody banget padahal nggak lagi sakit? Bisa jadi penyebabnya bukan cuma karena capek atau bosan, tapi karena perutnya nggak nyaman. Yup, ternyata otak dan usus punya koneksi erat, lho. Bahkan sejak usia dini! Fenomena ini dikenal sebagai gut-brain connection, dan jadi pembahasan hangat di dunia kesehatan anak karena pengaruhnya nggak cuma soal fisik, tapi juga perilaku dan perkembangan emosi. Yuk, bahas bareng-bareng!
Kalau kamu punya anak kecil di rumah, pasti udah nggak asing lagi dengan penyakit yang satu ini: muntaber alias muntah dan berak (diare). Meski terdengar â??biasa ajaâ?, sebenarnya muntaber bisa jadi kondisi serius, apalagi kalau terjadi pada anak-anak. Kenapa? Karena tubuh mereka masih rentan dan lebih cepat mengalami dehidrasi.
Kalau kita ngomongin gaya hidup urban zaman sekarang, yang langsung terlintas biasanya outfit trendi, ngopi di coffee shop estetik, sampai gadget terkini. Tapi makin ke sini, hal-hal yang jadi tren di kalangan masyarakat urban nggak cuma soal tampilan luar. Sekarang, kesehatan udah jadi bagian dari lifestyle kekinian.
Pagi hari sering jadi penentu gimana mood dan energi kita sepanjang hari. Tapi, banyak juga yang bangun pagi malah lemas, perut nggak enak, atau bahkan males ngapa-ngapain. Kalau kamu termasuk yang pengen punya pagi lebih segar dan produktif, coba deh mulai perhatikan apa yang masuk ke tubuhmu di pagi hari.
Pernah nggak, lagi asyik-asyiknya kerja, jalan-jalan, atau bahkan rebahan santai, eh tiba-tiba perut melilit dan langsung lari ke toilet? Yup, diare memang bisa datang kapan aja. Apalagi kalau kamu punya perut yang sensitif, salah makan sedikit aja bisa jadi bencana.
Punya sistem pencernaan yang sensitif tuh nggak gampang. Salah makan sedikit aja bisa langsung bikin drama perut: kembung, mules, atau malah diare mendadak. Apalagi buat kamu yang punya kondisi seperti radang usus atau IBS (Irritable Bowel Syndrome), memilih makanan bisa jadi PR besar tiap hari. Nggak cuma soal rasa enak, tapi juga soal apakah makanan itu aman buat usus.
Buat banyak orang tua, ngajarin anak makan sehat itu kadang terasa kayak misi mustahil. Apalagi kalau anak udah akrab banget sama jajanan, fast food, atau camilan manis yang warnanya ngejreng. Tapi tenang Bund, pola makan sehat itu bukan sesuatu yang harus dipaksa dalam sehari semalam ya, justru lebih efektif kalau dibiasakan perlahan dan� dimulai dari rumah. Yuk, kita bahas gimana caranya!
Cuaca nggak nentu, hujan panas silih berganti, polusi makin parah, plus aktivitas yang padatâ??semua itu bikin daya tahan tubuh gampang drop. Kalau imun lagi lemah, tubuh cepet banget kasih sinyal: gampang capek, pilek nggak kelar-kelar, tenggorokan sakit, perut begah, sampai mood gampang anjlok.
Nahan buang air besar (BAB) itu sering banget kejadian, apalagi buat orang yang super sibuk atau sering mobile. Lagi meeting, lagi di perjalanan, atau toilet umum yang nggak nyaman, akhirnya pilihan paling gampang adalah nahan BAB.
Hidup di era serba cepat kayak sekarang bikin banyak orang berlomba-lomba produktif. Apalagi generasi muda, target kerjaan, deadline, sampe urusan sosial media semua dikejar maksimal. Niatnya biar hidup makin sukses, karir jalan, keuangan aman.
BAB itu kebutuhan dasar tubuh yang sering banget dianggap remeh. Banyak orang mikir selama bisa BAB, semua aman-aman aja. Padahal, frekuensi BAB itu bisa jadi sinyal penting soal seberapa sehat sistem pencernaan kamu.
Buat ibu menyusui, semua hal soal makanan pasti jadi perhatian. Mulai dari takut ASI nggak lancar, bayi rewel, sampe mitos-mitos yang beredar soal makanan tertentu. Salah satunya, ada yang bilang ibu menyusui nggak boleh makan buah tin.
Work-life balance jadi salah satu istilah paling sering disebut di kalangan Gen Z. Di Instagram, TikTok, sampai obrolan sehari-hari, konsep ini seolah udah kayak kebutuhan wajib. Semua orang ngomongin pentingnya punya hidup seimbang: kerja lancar, kesehatan terjaga, waktu buat diri sendiri cukup.
Masa nifas atau masa pemulihan setelah melahirkan itu bukan cuma soal luka yang sembuh atau hormon yang balik stabil, tapi juga banyak perubahan di dalam tubuh yang kadang bikin kaget. Salah satunya? Perut yang rasanya aneh, nggak nyaman, bahkan pencernaan jadi nggak karuan.
Ngomongin soal pencernaan sehat, pasti yang pertama kali keinget adalah makan buah. Nggak salah sih, karena buah emang kaya serat, vitamin, dan nutrisi yang bagus buat usus. Tapi pernah nggak sih kamu kepikiran, sebenernya buah apa sih yang paling ampuh buat 'sehatin' usus kita?
Melahirkan lewat operasi caesar itu bukan hal yang mudah. Proses persalinan dengan sayatan di perut ini memang banyak dipilih karena kondisi medis tertentu, atau sebagai alternatif yang lebih aman. Tapi realitanya, setelah caesar, perjuangan ibu nggak berhenti sampai situ.
Buat kamu yang lagi niat jaga berat badan atau mulai program diet, pasti sering cari info soal makanan sehat. Nah, buah tin atau fig termasuk salah satu buah yang sering disebut-sebut sebagai superfood buat diet. Tapi di sisi lain, ada juga yang bilang buah tin terlalu manis, takutnya malah bikin diet gagal. Jadi sebenernya, aman nggak sih buah tin buat kamu yang lagi diet? Yuk kita bahas tuntas, biar kamu nggak salah kaprah!
Buat kamu yang peduli kesehatan, pasti sering denger pentingnya menjaga kadar gula darah tetap stabil. Nggak cuma buat orang dengan diabetes, menjaga gula darah itu kunci supaya tubuh tetap fit, nggak gampang lemas, dan metabolisme berjalan optimal.