• GoldenTin Official
  • goldentin.id
Sering Order Makanan Online? Hati-hati Ususmu Bisa Protes, Lho!
Illustrasi: Envato

Sering Order Makanan Online? Hati-hati Ususmu Bisa Protes, Lho!

   | 

Zaman sekarang, segalanya bisa dipesan lewat aplikasi. Mau makan apa pun, tinggal klik, dan dalam 30 menit makanan sudah sampai di depan pintu. Praktis banget, apalagi buat kamu yang sibuk kerja atau malas masak. Tapi di balik kemudahan itu, ada satu hal yang sering terabaikan yaitu kesehatan usus.

1. Kenapa Order Makanan Online Bisa Ganggu Pencernaan

Tanpa disadari, kebiasaan sering order makanan online bisa bikin sistem pencernaan bekerja ekstra. Soalnya, makanan yang kita pesan sering kali tinggi lemak, garam, dan gula — bahan yang bikin cita rasa lebih “nendang”, tapi kurang bersahabat buat usus.

Selain itu, makanan yang dimasak dan disimpan lama sebelum dikirim bisa menurunkan kualitas gizinya. Makanan yang udah dingin atau dipanaskan ulang cenderung kehilangan enzim alami, yang padahal penting banget buat bantu proses cerna. Kalau ini terjadi terus-menerus, lama-lama usus jadi gampang ‘ngambek’.

Bakteri baik di usus sangat bergantung pada asupan serat. Kalau kamu lebih sering makan makanan cepat saji, populasi bakteri baik bisa menurun dan memicu gangguan pencernaan seperti sembelit atau perut kembung

2. Tanda-tanda Ususmu Sudah Mulai Protes

Kalau kamu sering ngerasa:

  • Perut kembung atau begah setelah makan,
  • BAB nggak lancar,
  • Mudah lelah padahal tidur cukup,
  • Sering craving makanan manis atau asin,
  • Atau gampang banget masuk angin dan mual,

bisa jadi ususmu udah mulai protes! Karena ketika usus nggak seimbang, proses penyerapan nutrisi jadi terganggu dan sistem kekebalan tubuh pun ikut menurun.

3. Tips Aman Tetap Order Makanan Online Tanpa Ganggu Pencernaan

Nggak perlu langsung stop order makanan online — yang penting tahu caranya biar tetap aman buat usus.

a. Pilih Menu yang Masih Fresh dan Seimbang

Kalau bisa, pilih resto yang masak setelah ada pesanan. Hindari makanan yang terlalu berminyak atau terlalu banyak bumbu. Pilih yang ada unsur sayur atau sumber protein seperti ayam panggang, ikan, atau tahu-tempe.

b. Perhatikan Cara Pengiriman dan Penyimpanan

Jangan biarkan makanan di suhu ruang terlalu lama. Idealnya, makanan harus segera dikonsumsi maksimal 2 jam setelah diterima. Kalau sudah dingin, panaskan dengan benar sebelum dimakan.

c. Tambahkan Serat Tambahan

Kalau makanan online-mu kurang sayur, kamu bisa tambahin salad, buah potong, atau minum madu prebiotik alami seperti Madu Goldentin untuk bantu jaga keseimbangan flora usus.

d. Batasi Frekuensinya

Coba atur jadwal: misalnya, maksimal 2–3 kali seminggu order makanan online. Sisanya, usahakan masak sendiri atau pilih menu rumahan yang lebih ringan.

e. Minum Air yang Cukup

Kebanyakan makanan olahan bikin tubuh lebih butuh cairan. Jadi, imbangi dengan cukup minum air putih agar pencernaan tetap lancar.

4. Membangun Hubungan Sehat dengan Makanan

Kadang, alasan kita order makanan bukan karena lapar, tapi karena stres atau bosan. Nah, ini juga bisa bikin hubungan dengan makanan jadi nggak sehat. Coba lebih mindful: tanya ke diri sendiri, “Aku lapar beneran, atau cuma pengin sesuatu yang enak?”

Kalau lagi butuh “comfort food”, nggak apa-apa sesekali, tapi jangan dijadikan kebiasaan. Karena makin sering kamu makan tanpa mendengarkan tubuh, makin besar kemungkinan ususmu kehilangan keseimbangan.

Yuk, lebih bijak pilih menu dan frekuensinya. Tubuhmu terutama usus, bakal berterima kasih kalau kamu lebih peduli sama apa yang kamu makan. Dengan menjaga keseimbangan antara kemudahan modern dan pola makan sehat, kamu tetap bisa menikmati kenyamanan hidup urban tanpa gangguan perut kembung atau sembelit.